Pages

Subscribe:

Thursday, February 4, 2016

BAB II B dan C "TESIS DI PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN 2016" RINI DWI HASTUTI



B.  PENELITIAN YANG RELEVAN
1.    Adi Putra ( 2014 ) dalam tesisnya yang berjudul “ Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dalam upaya meningkatkan Mutu Pendidikan  Di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta “. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Dalam merumuskan perencanaan SDM di SD ini terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan. 2) Rekrutmen SDM di lakukan secara terbuka, sedangkan seleksi dilakukan melalui lima tahapan. 3) Orientasi dilakukan secara tidak formal,  untuk penempatan berdasarkan posisi yang dubutuhkan dan keahlian yang dimiliki calon pegawai. 4) Pelatihan dan pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan, untuk teknis pelaksanaannya bisa dilakukan oleh sekolah sendiri maupun dengan mengirim utusan. 5) Penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif oleh tim asesor yang terdiri dari pengawas, kepala sekolah, guru senior, komponen yang dinilai mengacu kepada standar PKG dan PKB. 6) Pengembangan karir di SD ini dilakukan secara proporsional berdasarkan kinerja, baik secara jabatan maupun golongan. 7) Kompensasi di SD ini sangat beragam sesuai dengan status, prestasi, dan lamanya bekerja, bentuk kompensasinya ada dua yaitu bentuk finansial dan non finansial. Pola pengembangan  manajemen SDM dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SD ini ada 5 (lima) yakni pengembangan SDM, pembinaan sikap disiplin, magang dua bulan dan pembinaan satu tahun, mutu layanan kepada pelanggan, dan kegiatan afektif dan budaya sekolah.
2.    Ali Mufron ( 2013 ) dalam tesisnya yang berjudul “ Manajemen Pengembangan Mutu Guru ( Studi Kasus Di MA Salafiyah Mu’adalah Pondok Tremas Pacitan). Hasil penelitiannya adalah bentuk pelaksanaan manajemen pengembangan mutu guru di MA Pondok Tremas mencakup aspek pengadaan guru baru, yang dilaksanakan melalui langkah kebutuhan guru, rekrutmen dan seleksi, dalam hal ini dilakukan secara hati-hati dan terorganisir dengan baik, selanjutnya yaitu melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan mutu guru baik guru baru maupun guru lama seperti studi lanjut gelar, pertemuan kelompok kerja guru, penataran dan lokakarya serta studi banding dan sertifikasi guru. Pada intinya adalah pelaksanaan manajemen pengembangan mutu guru di MA Pondok Tremas telah dilaksanakan secara optimal sehingga menghasilkan guru-guru yang bermutu.      
3.    Upik Lailaturrohmah (2013) dalam tesisnya yang berjudul Manajemen sumber Daya Pengajar pada Lembaga Bimbingan Belajar GO : Perspektif Islamic Human Capital ( Manajemen Sumber Daya Islami). Hasil penelitiannya : Perspektif Islamic Human Capital terhadap konsep dan implementasi manajemen sumber daya manusia pada lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation, yakni dengan memilih sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan dilembaga, yang memiliki kriteria dalam manajemen Islami. Pandai menjaga amanah, memiliki pengetahuan yang memadai, sesuai bidang kerja yang dibutuhkan serta diiringi dengan prinsip yang sesuai pula dengan manajemen Islami. Prinsip tersebut yakni perencanaan proses, mendaftar kebutuhan, dan penetapan aturan yang dibutuhkan dalam proses yang harus ditaati seluruh calon. Proses berikutnya, jika ditilik dari sisi manajemen sumber daya Islami, Ganesha Operasion juga secara tidak langsung telah mengadopsi metode dalam manajemen sumber daya Islami  Metode Tilawah yang berarti membaca, metode Taklim atau transfer kemampuan dari pihak sat kepihak lainnya dan metode Tazkiyyah yang berarti pemisahan terhadap hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik sebagai profesi seorang pelajar.

C.   PARADIGMA PENELITIAN
      Kerangka berfikir ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran pola pikir penulis mengenai MSDM yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menatap perkembangan MSDM yang ada di Pondok Pesantren Nurul Haromain. Yang perlu ditekankan disini, tujuan pemberian gambaran ini bukan dimaksudkan untuk secara apriori menempatkan dasar-dasar pemikiran terlebih dahulu, namun untuk melihat aspek-aspek mana dari MSDM ini yang nantinya dapat diubah dan dikembangkan serta aspek-aspek mana yang harus dan perlu untuk dipertahankan atau bahkan dikembangkan.
      Penelitian ini difokuskan pada MSDM yang ada di Pondok Pesantren Nurul Haromain sebagai penyelenggara pendidikan non formal yang mempunyai beberapa lembaga pendidikan formal dari tingkat SD sampai SMK. Karena kompleksitasnya persoalan manajerial yang berkenaan dengan pengelolaan pesantren, maka paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti dimulai dengan menguraikan aspek-aspek MSDM sehingga akan mempermudah dalam pemilihan dan pemilahan subjek penelitian atau fokus utama yang akan diteliti, dikaji dan di analisis.
Tulisan ini dimulai dengan mendiskripsikan tentang pesantren, tujuan pesantren, sejarah dan peran pondok pesantren dari masa kemasa, karakteristik dan tipologi pesantren, panca-jiwa pondok pesantren, kepemimpinan pesantren, komponen pondok pesantren, sistematika pendidikan pesantren, mutu pendidikan di pondok pesantren, 6 faktor kualitas pencari ilmu.
Pengertian manajemen sumber daya manusia yang disimpulkan oleh penulis adalah kemampuan mengatur dan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan oleh suatu lembaga dan mampu mengintegrasikan antara sumber daya manusia dengan yang lainnya.
Menurut Husein Umar ( 2004: 3) Mengelompokkan tugas MSDM atas tiga (3) fungsi manajerial : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian; fungsi operasional : pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Fungsi manajerial MSDM terkait erat dengan fungsi-fungsi manajemen secara umum yang meliputi beberapa kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan lain-lain. Sedang fungsi operasional MSDM yang didalami pada penelitian ini hanya meliputi tujuh (7)  kegiatan yaitu perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja, pengembangan karir, dan kompensasi.
Perencanaan SDM merupakan proses mengestimasi kebutuhan SDM dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang, agar langkah-langkah tertentu dapat segera diambil guna menjamin bahwa kebutuhan ini dapat terpenuhi. Usaha untuk mengidentifikasi tersebut harus dilakukan melalui perencanaan, agar memperoleh tenaga kerja yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam deskripsi jabatannya. Perencanaan ini disusun tidak hanya untuk memenuhi rencana strategis baik yang bersifat jangka panjang, menengah, dan pendek, akan tetapi juga rencana operasionalnya.
Rekrutmen adalah usaha atau proses yang dilakukan oleh organisasi sekolah/madrasah untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sedangkan seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Orientasi adalah mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi, kebijakan organisasi, dan karyawan lain.
Pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan para pegawai melakukan tugas sekarang, dan pelatihan mempunyai fokus agak sempit dan harus memberikan keahlian-keahlian yang akan bermanfaat bagi lembaga secara tepat. Sedangkan pengembangan lebih berorientasi pada peningkatan produktifitas kerja para pekerja pada masa yang akan datang.
Penilaian kerja merupakan proses menilai kinerja individu secara periodik atau  penentuan seberapa baik seseorang melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Keterlibatan lembaga pendidikan dalam pengelolaan dan perencanaan karir pegawai menjadi keharusan karena pengelolaan karir merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia. Kompensasi adalah sebagai sistem reward atau imbalan merupakan keseluruhan paket keuntungan sehingga organisasi bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi anggotanya serta diikuti bagaimana mekanisme dan prosedur imbalan didistribusikan.
D.      PERTANYAAN PENELITIAN
1.    Bagaimana manajemen sumber daya manusia (pendidik) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo Kulon Progo ?
2.    Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat manajemen sumber daya manusia (pendidik) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo Kulon Progo ?
3.    Bagaimana usaha mengatasi kendala  manajemen sumber daya manusia (pendidik) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo Kulon Progo ?

0 comments:

Post a Comment