MANAJEMEN PEMBELAJARANUNTUKMEWUJUDKAN MUTU PENDIDIKAN
PADA PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN SENTOLOKULON
PROGO YOGYAKARTA
VERSUS
MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA UNTUKMEWUJUDKAN MUTU PENDIDIKAN
PADA PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN SENTOLOKULON
PROGO YOGYAKARTA
Dualisme yang sangat berbeda. Antara dua pilihan. Semua penulis yakini hanya pada proses belajar. Hanya soal waktu dan bagaimana kita menyikapi sebuah usaha. Seni dan kepuasan aktualisasi diri tujuan pokok kedua. Sudah saatnya menempuh usaha maksimal untuk sebuah idealisme yang hanya mampu kita bahasakan dengan tulisan. Mulut sebagai wadah lisan bukan hal yang utama dan pertama. Optimalkan mata untuk selalu membaca suasana dan segala sesuatu tentang apapun untuk melewati fikr mu dan melalui tulisanmu rasa, asa dan harapan dapat tertular dari semangatmu.
ini tulisan sederhanaku yang ingin ku bagi lewat penelitian ini:
(gambar anak panah dll tidak bisa terkopi)
PERKEMBANGAN
ISTILAH KOMPONEN MUTU
A.
Total Quality
Education (TQE)
Konsepinimenekankanpadapencariansecarakonsistenterhadapperbaikan
yang berkelanjutanuntukmencapaikebutuhandankepuasanpelanggan.
Sebuahlembagapendidikanharusmemposisikandirisebagaiperusahaanjasa
yang sasaranutamanyaadalahmemberikanpelayanan yang
terbaikdanmemuaskankepadapelanggan.
TQE
|
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
|
8 SNP
|
MUTU PERSEPSI
|
MUTU SESUNGGUHNYA
|
KEPUASAN
PELANGGAN
|
DALAM
|
LUAR
|
B.
Total Quality
Management (TQM)
TQM
|
perbaikansecaraterus-menerus
|
KEPUASAN
PELANGGAN
|
SEKARANG
|
MASA DEPAN
|
Manajemen perubahan
|
MMT
|
KOMITMEN SEMUA PIHAK PADA (LINGKARAN) MUTU
|
PELAYANAN TERBAIK
|
PELANGGAN DALAM
|
PELANGGAN LUAR
|
MANAJEMEN
PROFESIONAL
(SIKLUS MUTU)
|
KONTEKS, INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME
|
selalu baik
sejak awal
|
perbaikan
secara terus menerus
|
Tanpa cacat
|
SEKARANG
|
MASA DEPAN
|
Manajemen perubahan
|
Gambar
4.Lingkaranmutu
Sumber
:Sallis Edward (2006 : 192)
Rencana
|
|
Evaluasi
|
Implementasi
|
Refleksi dan Revisi
|
Gambar
6.Siklusmutuperbaikansecaraterusmenerus
A.
MSDM
MSDM
|
ILMU
|
SENI
|
GERAK
|
Manusia
|
ORGANISASI/SISTEM
|
EFEKTIF
|
EFISIEN
|
TUJUAN ORGANISASI
|
Prinsipdasarmanajemensumberdayamanusiaadalahpekerjaan
(job), manusia (people) dankesesuaian (match).
MMM
|
MANUSIA
|
KESESUAIAN
|
PEKERJAAN
|
MANAJEMEN MODALMANUSIA
|
struktur organisasi yang sebenarnya
sesuai dengan proses, peran dan deskripsi pekerjaan dengan menjawab pertanyaan
apa, mengapa, dimana, siapa, kapan, dan bagaimana. Syarat pekerjaan :
persyaratan umum, persyaratan adminitrasi dan kompetensi tertentu yang harus
dimiliki untuk sebuah pekerjaan, standar kompetensi lunak dan keras, kamus
kompetensi dan standar kompetensi jabatan.
Struktur
organisasi
pekerjaan
|
Deskripsi
pekerjaan
|
Peran
|
Proses
|
APA
|
MENGAPA
|
DIMANA
|
SIAPA
|
KAPAN
|
BAGAIMANA
|
PEKERJAAN
|
Persyaratan adminitrasi umum
|
Persyaratan khusus
|
Persyaratan umum
|
standar
kompetensi lunak & kerasumum
|
Persyaratan
khusus/
Kompetensi
tertentu
|
standar kompetensi jabatan
lunajjabatan
|
kamus
kompetensi
|
Manajemen
SDM akan menghadapi kewajiban-kewajiban baru di era bisnis masa kini,
yaitu:
Membangun
kapabilitas strategis
Hal-hal lain yang sangat perlu dituliskan secara jelas
dalam manajemen bermodal manusia adalah akuisisi (pemindahan kepemilikan
aset) siapa yang akan meneruskan (pimpinan atau pemilik),
perencanaan sumber daya manusia jumlah dan sebarannya melalui analisis beban
kerja, rekruitmen dan seleksi berbasis kompetensi, kontrak kerja antara hak dan
kewajiban, penilaian potensi melalui asesmen dan untuk pengembangan kedepan.
Kontrak kerja
|
MANAJEMEN MODALMANUSIA
|
MMM
|
Manusia
|
Kesesuaian
|
Pekerjaan
|
Perencanaan
|
Rekruitment
|
Akuisisi
|
SDM
|
Perencanaan
|
Penilaian
|
Analisis Beban Kerja
|
JUMLAH SDM
|
SEBARAN SDM
|
KONTRAK KERJA
|
KEWAJIBAN
|
HAK
|
PENILAIAN POTENSI
|
PENGEMBANGAN
|
ASSESMENT
|
REKRUITMEN + SELEKSI
|
KOMPETENSI
|
PERBEDAAN PROFIL
SEKOLAH/MADRASAH
DAN PONDOK
PESANTREN
Keterangan
|
Institusi
sekolah
|
Pondok
pesantren
|
Pimpinan
|
S1, S2 dan S3
|
Mempunyai guru
|
Profesionalisme
|
Pemimpin
spiritual
|
|
Staf
|
Pendaftaran
resmi atau pelamar.
|
Alumni,
keluarga dan masyarakat terdekat.
|
Guru
|
Minimal S1
|
Santri senior
dan sukarelawan
|
Pengalaman
|
Kurang
diperlukan lebih pada bukti tertulis (ijasah dan sertifikat).
|
Alumni dan
senioritas santri lebih diutamakan
|
Dana
|
BOS, dana
resmi ada dari peserta didik
|
Swadaya,
keikhlasan jamaah
|
Sarana
|
Pemerintah dan
komite
|
Swadaya,
sumbangan tidak mengikat
|
Waktu
|
Tertentu
(pertingkat 3 tahun/ SD 6 thn )
Sesuai aturan
yang berkembang. S1 maksimal 7 tahun, S2 4 tahun.
|
Sampai menikah
dam menjalin silaturahmi seumur hidup
|
Kontrol Alumni
(output)
|
Tidak resmi,
sekedarnya
|
Sangat
diutamakan
|
HASIL PENELITIAN
Pondok
pesantren gaya lama
|
Pondok
pesantren gaya baru
|
Kiai otoriter
semua kebijakan dibawah kendalinya (pusatseluruhkebijakandanperubahan)
|
Kiai membagi
rata semua kebijakan pada yang berwenang (pimpinan terdekat)
|
Multi talenta,
ahli fikr dan ahli zikr
|
Manajer dan
penyetuju usulan bawahan
|
Kiai figur
utama dan pertama (sentral), otoritatif
|
Komunikator
ulung
|
Mengoptimalkan
potensi seadanya
|
Visioner
(berpikiran jauh kedepan)
|
|
|
|
|
Suritauladan
|
|
Motivator
|
|
Pelayan masyarakat 24 jam
|
|
Guru
|
|
Da’i
|
|
Keilmuan dan pengamalan dalam
keseharian
|
ENAM CARA
MEMAJUKAN MSDM ORGANISASI PENDIDIKAN PADA ERA GLOBALISASI ( knowledge economy/era ekonomi pengetahuan )
1.
Membangun kapabilitas strategis (Intellectual Capital)
Kemampuan sekolah untuk
menciptakan nilai dari aset yang tidak terlihat, serta kesiapan pada saat ini dan kemampuan beradaptasi pada
masa depan.
Cirinya : kompetensi bisnis yang tinggi,
kemampuan untuk menganalisis kondisi pasar,
kemampuan mentransfer skill secara cepat dan
akurat di organisasi, dll
Didapat dengan proses : proses penciptaan,
pertukaran,
dan mengumpulkan pengetahuan yang membangun
kapabilitas individu dan organisasi untuk
memberi hasil yang terbaik bagi pelanggan.
Misanya : pengetahuan teknologi, kesetiaanpelanggan, proses bisnis dan lain-lain
Dukungan Kebijakan
|
Proses
manajerial/arsitektur organisasi
|
Program
|
Keterampilan dan kompetensi individu/organisasi
|
Praktek
|
Hubungan
interpersonal
|
ORGANISASI YANG SEHAT HARUS MAMPU MENCIPTAKAN DAN
MEMELIHARA KEENAM PROSES TERSEBUT DIATAS.
Kapabilitas strategis terdiri dari tiga komponen yang
terkait dengan SDM, yaitu: human capital(skill dan kompetensi
individu/organisasi), structural capital (arsitektur organisasi dan
proses manajerial), dan relationship capital (hubungan interpersonal di
organisasi). Manajemen SDM harus berkontribusi dengan menciptakan dan
memelihara ketiga komponen kapabilitas strategis ini melalui program, praktek,
dan kebijakan yang mendukung.
2.
Memperluas
Batas
merekrut, mempromosikan, melatih, memecat
dan seterusnya serta fungsi manajemen SDM adalah hanya merupakan organisasi
tunggal.
Jadi menurut pandangan tersebut, manajemen
SDM adalah fungsi internal perusahaan.
Jarang orang berpikir bahwa manajemen SDM (termasuk
program, praktek, dan kebijakannya) bisa diterapkan ke orang tua/masyarakat, bahkan ke siswasebagaipelanggan.
Hal ini akan menjadi keharusan dalam perkembangan era ekonomi pengetahuan (knowledge
economy). Memperluas batasan dari organisasi sekolah ke orang tua/wali,
masyarakat sekitar sekolah, dan peserta didik/siswa sebagai pelanggan utama,
manajemen SDM bisa mempunyai pengaruh yang lebih dan signifikan di organisasi.
Memperluas batas, manajemen SDM menggunakan kemampuan mereka untuk membantu organisasi
memberi pengaruh ke peserta didik, guru, dan seluruh pegawai yang menjalankan
aktivitas organisasi.
3.
Peran
|
MSDM
|
Fungsi
|
Kesuksesan organisasi
|
Proses
|
Tanggung
jawab, Hubungan, dan
area
kontribusi,
serta
harapan-harapan
|
PERAN MSDM DI
SEKOLAH
|
FUNGSI
DAN PROSES
|
HASIL
DAN PENCAPAIAN
|
PARADIGMA MSDM
|
Bagaimanapun, untuk mengelola SDM di masa
depan, manajemen SDM perlu mengadopsi peran baru untuk menghadapi tantangan.
Tetap bertahan di fungsional birokrasi semata akan menyebabkan fungsi
manajemen SDM menjadi kurang efektif dalam organisasi. Kegagalan untuk berubah
sesuai dengan tuntutan ekonomi akan menjadikan manajemen SDM kurang penting, di
mana tantangan-tantangan baru seperti manajemen pengetahuan (knowledge
management) dan pengembangan SDM akan diperankan di tempat lain dalam
organisasi. Tetapi hal ini tidak perlu terjadi. Pada kenyataannya, SDM adalah
sumber logis dari tantangan-tantangan baru ini.
Bagaimanapun, untuk menjadi bagian dari solusi dan bukan menjadi kendala,
manajemen SDM harus keluar dari birokrasi masa lalu. Ini memerlukan pergeseran
paradigma bahwa manajemen SDM tidak hanya sekadar menjalankan fungsi dan
proses, tetapi lebih kepada peran.
Definisi peran dalam organisasi adalah tanggung jawab, hubungan, dan area
kontribusi, serta harapan-harapan. Peran bisa dianalogikan sebagai pernyataan
visi organisasi. Dengan mengelola peran, manajemen SDM memberi kontribusi lebih
untuk kesuksesan organisasi. Ini berarti paradigma manajemen SDM telah berubah
dari fungsi dan proses menjadi hasil dan pencapaian.
4.
knowledge Management di Era
EkonomiBerbasisPengetahuan
5.
Manfaat
Pengetahuan
6.
ManajemenPerubahanpada
era globalisasi
0 comments:
Post a Comment