Pages

Subscribe:

Saturday, March 15, 2014

Membuat Tempat pensil, Tutup mesin dan dompet alat, Sapu tangan dan taplak meja

Rangkuman Hasil Laporan Pembuatan Lenan Rumah Tangga
(Mapel Menjahit Sem 2 Tahun 2009/2010)
A.      Teknik pembuatan tempat  pensil
1.         Memotong kain dgn ukuran panjang = 32 dan Lebar = 22 cm
2.         Membuat motif sulaman
3.         Memotong kain kordore sama dengan ukuran kain
4.         Satukan kain dgn kordore pada arah yang sama (bagian buruk kain menempel pada kordore yang berbentuk gabus), kordore yang berlapis kain tipis adalah sisi kordore yang menjadi bagian dalam/baik)
5.         Satukan kain dgn kordore dgn tusuk julujur keliling ( + 1 cm dari pinggiran kain ) dan pada garis tengah lebar kain  = 11 cm dari sisi ) 
6.         Obras keliling ( bila memungkinkan )
7.         Memasang rit pada sisi dgn panjang 32 cm
8.         Mempersiapkan tali penggantung dari pita yang panjangnya + 10 - 20 cm dgn kedua ujungnya dirapikan dgn api agar tidak lepas serat pitanya.
9.         Menjahit bagian kedua sisi tempat pensil dari bagian  dalam ( + 1 cm dari pinggiran kain ) dan selipkan pita yang telah dilipat menjadi dua.
10.      Bila blm diobras maka bagian kedua sisi kampuh diselesaikan dgn tusuk balut
11.      Merapikan dgn tusuk balut pada kedua ujung rit dari bagian dalam agar sisa rit tidak menonjol/terlihat dari luar ( karena jahitan mesin jahit tidak bisa menindas rit, bila dipaksakan jarum akan patah )
B.      Teknik pembuatan tutup mesin dan dompet mesin
1)         Tutup Mesin
a.     Memotong kain dgn ukuran panjang = 72 dan Lebar = 56 cm
b.    Pada sisi dgn panjang 72 dilipat menjadi 2 dgn bagian baik kain di atas
c.     Menjahit dgn tusuk mesin jahit kedua sisinya + 5 mm (kain bagian baik ada diluar/dibawah jarum)
( Cat : pada setiap awal dan akhir menjahit dgn mesin harap diulang 2 – 3 kali agar tidak mudah lepas)
d.    Tiras kain dibersihkan dgn digunting dan diratakan
e.    Kain dibalik kemudian jahit kembali kedua sisinya kembali + 6 -7 mm (kain bagian buruk ada diluar/dibawah jarum)
(HATI 2 !!, ketika menjahit sisi lipatan harus benar-benar pas, perhatikan hasil jahitan bagian dalam tiras sisa potongan kain harus ada didalam jahitan bila dibalik (jgn sampai melet/masih terlihat dari luar atau bagian baik ))
f.      Memasang renda pada sekeliling bagian bawah tutup mesin
g.     Menjahit kedua ujungnya agar berbentuk  kotak (tidak lancip) dgn ukuran 10 cm.
h.     Caranya adalah ujung puncak segitiga bagian dalam diratakan dgn posisi sambungan ada ditengah bagian atas sehingga berbentuk segitiga sama kaki kemudian ukur dgn tinggi 10 cm dan alas 20 cm (10 cm dari sisi lipatan segitiga) dgn posisi sambungan kain sebagai tingginya.
i.      Jahit dgn mesin jahit alas segitiga sama kaki yang mempunyai panjang 20 cm
2)         Dompet Mesin
a.     Memotong kain dgn ukuran panjang dan lebar = 38 - 40 cm
b.    Selanjutnya sama dgn cara membuat tempat pensil hanya ukuran hasil jadinya yang berbeda, ukuran kain yang dibutuhkan untuk membuat kantong mesin patokannya adalah penggaris 30 cm dan gunting kain bisa masuk dalam kantong ini.
C.      Teknik pembuatan dompet kecil
1.         Memotong kain dgn ukuran panjang = 25 cm (ukuran yg dilipat mjd 2) dan lebar = 15 cm ( hasil jadi dompet berukuran panjang = 13 dan lebar = 10 - 12 cm )
2.         Selanjutnya sama dgn cara membuat tempat pensil hanya ukuran hasil jadinya yang berbeda.
D.      Teknik pembuatan tas kecil
1.         Memotong kain dgn ukuran panjang = 48 cm dan lebar = 25 cm (hasil jadi tas kecil berukuran panjang = 22 dan lebar = 16 cm dgn tutup tas tertutup, bila tutup tas terbuka lebarnya menjadi 24 cm )
2.         Membuat motif (perkirakan letak pada bag 5 dan 6 )
3.         Memotong kain kordore ukuran panjang = 40 cm dan lebar = 25 cm ( bagian kain yg mjd lapisan tutup tidak dilapisi kordore = 8 cm )
4.         Satukan kain dgn kordore pada arah yang sama (bagian buruk kain menempel pada kordore yang berbentuk gabus), kordore yang berlapis kain tipis adalah sisi kordore yang menjadi bagian dalam/baik), sisa kain yang tidak tertutup kordore sepanjang 8 cm letakkan pada bagian atas.
5.         Satukan kain dgn kordore dgn tusuk julujur keliling ( + 1 cm dari pinggiran kain ) dan pada setiap garis lipatan kain . Lihat gambar






6.         Obras keliling ( bila memungkinkan )
7.         Kain bag 1 dilipat kearah bag 2 dan bag 8 dilipat ke arah bag 7 dan lipat lagi ke bag 8 dan dijahit dgn tusuk sementara yaitu t. Jelujur
8.         Kuatkan jahitan tusuk jelujur pada sisi dalam kain bag 7 dgn tusuk kelim
9.         Lipat bag 5 menutupi bag 6 dgn posisi kordore diatas
10.      Lipat bag 2 menutupi bag 3 dgn posisi kordore diatas
11.      Agar rapi beri jarum pentul pada setiap lipatan agar lipatan tidak bergeser ketika dijahit
12.      Jahit dgn mesin jahit semua sisi lipatan pada garis yang diberi tusuk jelujur ( jahitan menyatukan bag 5 dan 6  untuk isi tas serta bag 2 dan 3 untuk tutup tas)
13.      Hasil jahitan dibalik, rapikan semua ujungnya.
14.      Satukan sisi dalam bag 1 menempel pada bag 3 dgn tusuk kelim,
15.      Potong sedikit setiap ujung sisi dalam kain bag 4 bawah yang berbatasan dgn bag 5.
16.      Lipat setiap sisi pinggiran bag 4 hingga tiras tidak terlihat kemudian jahit dgn tusuk kelim
17.      Satukan sisi dalam bag 7 menempel pada bag 6 dgn tusuk kelim
18.      Potonglah tali tas dgn ukuran 70 cm dan bakar kedua ujungnya agar serat tali tidak mudah lepas.
19.      Bila blm diobras maka bagian kedua sisi kampuh diselesaikan dgn tusuk balut
20.      Jahitlah dgn t balut setiap ujung tali pada ujung dalam sisi bag 5/ 6 menempel pada kampuh dalam yang telah diobras / ditusuk balut ( awas tali jgn muntir )  
21.      Satukan tutup pada badan tas dan tandai bagian tutup dan tas dpn yng akan dipasangi kancing cetit agar tas dapat rapi tertutup.
22.        Jahitlah 3 pasang kancing cetit pada bagian yg telah diberi tanda dgn tusuk balut atau tusuk feston
E.       Teknik pembuatan sapu tangan
1.         Memotong kain dgn ukuran 20 – 30 cm ( bujur sangkar / segi empat dgn 4 sisi sama )
2.         Membuat motif
3.         Melipat 2 x  kain sekeliling sapu tangan dgn ukuran 3 – 5 mm sambil dijahit sementara dgn tusuk jelujur agar hasil lipatan tetap tertutup.  
4.         Menjahit bagian belakang sapu tangan pada ujung lipatan dgn tusuk kelim
5.         Melepaskan tusuk jelujur
F.       Teknik pembuatan tempat koran
1.         Memotong kain dgn ukuran panjang = 80 cm dan lebar = 40 cm.
2.         Membuat motif
3.         Pada sisi panjang lipat sekali + 5 cm dari pinggiran kain dan lipat sekali lagi rapikan dgn jarum dan dijahit dgn tusuk jelujur agar sama lebar lipatannya.
4.         Jahit dgn tusuk kelim atau jahitan mesin
5.         Lipat kain pd panjangnya dan jahit ujungnya + 5 cm dari pinggiran kain dgn bag baik dibawah jarum 
6.         Persiapkan kayu kecil bulat dgn panjang 42 – 45 cm, dgn kedua ujung diperkecil dibuat tempat selebar pita.
7.         Balik kain dgn bag buruk diluar dan jahit kembali ujungnya dgn jarak yang telah diperkirakan(+ 2 - 3 cm bergantung besar kecilnya kayu) agar kayu penyangga tali bisa masuk pada tengah jahitan dan di antara dua kain

8.         Potong pita dan bakar kedua ujungnya
9.         Jahit salah satu ujung pita melingkari ujung kayu dan jahit dgn tusuk tikam jejak/ jahitan mesin (Hasilnya kayu tidak bisa kelur dari pita)
10.      Jahit ujung pita yg lain agak kendor agar kayu bisa di pasang pada kain dahulu.
G.     Teknik pembuatan taplak meja
1.         Potong kain sepanjang lebar kain (sehingga kain berbentuk segi empat sama sisi/bujur sangkar)
2.         Obras keliling
3.         Pasang renda keliling
H.      Teknik pembuatan tempat  Hp
1.         Memotong kain dgn ukuran panjang = 37 cm dan lebar = 15 - 18 cm (sesuai jenis dan tipe Hpnya)
2.         Membuat motif sulaman
3.         Secara inti sama dgn cara pembuatan tas kecil hanya ukurannya yg berbeda dan adanya variasi pada bentuk tutup tempat Hp
4.         Pada bag panjang kain sama dibagi 8 tapi dgn ukuran bag 1 = 0,5 cm, bag 2 dan 3 = 5 cm, bag 4 = 1 cm, bag 5 dan 6 = 12 cm, bag 7 = 1 cm dan bag 8 = 0,5 cm.
5.         Untuk variasi pada bag tutup dilakukan pembentukan dahulu pada saat menjahit dari bag dalam ketika menyatukan bag 2 dan 3. ( misal dibentuk bulat, lancip, atau kotak tapi bag bawah lebih kecil)
6.         Pada tempat hp bukan dipasang tali, tapi hanya diselipkan gantungan kecil dari tali atau pita atau sengkelit dari kainnya pada salah satu sisi tempat hp ( seperti pada dompet kecil dan tempat pensil)
Keterangan Tambahan:                                                       
I.     Teknik memasang rit
a.       Memotong rit sesuai kebutuhan.
b.      Memasang kepala rit.
c.       Menjahit dgn tusuk balut kedua ujung rit (agar kepala rit tidak keluar dari rel ).
d.      Menjahit salah satu sisi rit dgn stik mesin jahit, bagian atas rit bertemu bagian baik kain, dijahit dgn bagian rit dibawah jarum, hasil stikan  +  berjarak  3 – 5 mm dari rel rit.
e.      Ulangi  stik  jahitannya  2 – 3 kali pada kedua ujungnya sepanjang 2 cm (agar stik jahitan tidak mudah lepas/dedel)
f.        Kemudian lanjutkan pada sisi yang lain dgn cara yang sama.
II.     Memasang kepala rit.
a.       Salah satu  dari ujung rit dibuka
b.      Masukkan kedua sisi rit yang terbuka bersamaan pada bagian muka kepala rit (ingat bagian atas rit = bagian atas kepala)
c.       Tarik secara bersamaan hingga kepala rit bisa masuk seluruhnya pada rit dan hasilnya rel rit bisa tertutup.
d.      Kepala rit bagian atas adalah bagian yang ada penariknya, Rit bagian atas adalah bagian yang lebih menonjol keluar.
III.     Teknik mengobras
a.       Kain dipotong sesuai kebutuhan dan dilapisi kain kordore (bila diperlukan) kemudian semua sisi bagian kain diobras keliling. Bila dijahit dan dijadikan benda maka bagian kampuhnya dinamakan kampuh buka
b.      Kain dipotonng sesuai kebutuhan kemudian dijahit sesuai urutannya, kemudian hasil bagian dalam yang bertiras diobras. Dgn cara ini bagian kampuhnya dinamakan kampuh tutup
IV.     Teknik memasang renda
a.         Perhatikan dan cermati perbedaan renda bagian atas dan bawah, bagian atas atau disebut juga bagian baik adalah bagian yang stik hasil bordir pada motif renda lebih banyak atau lebih halus dari pada bagian bawah / bagian buruk.
b.        Renda bagian baik bertemu dgn sisi baik pinggiran kain atau bagian yang akan diberi hiasan renda
c.         Jahit dgn stik mesin jahit dari arah bag buruk  renda berada dibawah jarum +  3 – 5 mm dari tiras renda dan kain ( tidak boleh lebih karena akan mengurangi motif hiasan renda)
d.        Rapikan tiras kain dan renda kemudian  jahit dgn stik mesin jahit menindas dari arah baik kain menjahit 3 lapis kain dibawahnya yaitu kain utama, sisa kampuh kain dan sisa kampuh renda, hasil stikan berjarak      + 2 mm dari sambungan kain dgn renda ( maks sisa kampuh renda masih terjahit/tertindas). 
V.      Teknik pembuatan motif sulam
a.              Menggambar / menjiplak motif pada kertas polos
b.              Merencanakan peletaan motif pada kain
c.               Menyalin motif pada kain sesuai rencana dgn kertas karbon
d.              Menentukan jenis tusuk pada setiap garis motif
e.              Memenuhi semua garis pada motif dgn benang sulam dan jenis tusuk tertentu

RINI DWI HASTUTI, S.Pd.T 

2 comments:

  1. gambare kok belum ada ya

    ReplyDelete
  2. mohon maaf karena keterbatasan waktu ...doakan semoga bisa segera memasukkan foto 2 nya amieen Terima kasih

    ReplyDelete